Asam, Basa, dan Garam
Pernahkah kamu makan buah jeruk? Bagaimana rasanya? Lalu,
pernahkah kamu memakan pare? Bagaimana juga rasanya? Rasa jeruk dan
pare tersebut dipengaruhi oleh sifatnya asam ataukah basa.Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman. Ada beberapa bahan bersifat asam maupun basa yang boleh kita cicipi, karena tidak berbahaya. Dan ada beberapa bahan bersifat asam/basa yang merupakan racun bagi tubuh kita. Seandainya kita ingin mengetahui apakah air aki bersifat basa ataukah asam, kita dilarang untuk mencicipinya, karena itu sangat berbahaya dan lidah kita dapat terbakar. Maka dari itu, untuk mengidentifikasi asam dan basa, kita dapat menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam yang akan memberikan warna yang berbeda, sehingga kita dapat mengetahui zat tersebut asam atau basa tanpa harus mencicipinya.
- Asam
HxZ(l) →H+(aq) + Zx-(aq)
Menurut Bronsted Lowry, asam adalah spesi yang member proton.
Zat yang bersifat asam contohnya asam klorida (HCl), asam asetat (HBr), cuka (CH3COOH) dan lain sebagainya.
Sifat-sifat asam:
- Mempunyai rasa asam dan bersifat korosif.
- Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi kertas lakmus merah.
- Menghantarkan arus listrik
- Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen
- Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.
- Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7).

Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organic dan asam anorganik. Asam organic umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Sedangkan asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat itulah, asam-asam anorganik banyak digunakan diberbagai kebutuhan manusia.

Pengelompokan asam
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
- Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya).
- Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian).
- Proses dalam pembuatan pupuk
- Proses dalam Pembuatan obat-obatan
- Pembersih permukaan logam
- Proses pembuatan Bahan peledak
- Proses pembuatan Pengawet makanan.
Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maagh (antacid) dan sabun serta deterjen mengandung basa. Menurut Arhenius, basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH–). Jadi, pembawa sifat basa adalah ion OH–. Basa arhenius merupakan hidroksida logam, dan dapat dirumuskan sebagai M(OH)x dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut
M(OH)x (aq)→ M+(aq) + xOH–
Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa. Menurut Bronsted Lowry, basa adalah spesi yang menerima proton pada suatu reaksi pemindahan proton. Basa dapat menetralisasi asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O). Beberapa basa yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,ditunjukkan dalam tabel berikut

Karakteristik basa
Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai berikut.
- Rasanya itu Pahit dan terasa licin pada kulit.
- Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan akan menghasilkan ion OH”.
- Memiliki pH di atas 7 (pH > 7).
- Bersifat elektrolit.
- Mengubah lakmus merah menjadi biru
- Menetralkan sifat asam.
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu :
- Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.
- Sedangkan Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah kecil.Contohnya kayak ammonia.
- Bahan dalam pembuatan semen.
- Pembuatan deterjen/sabun.
- Baking soda dalam pembuatan kue.
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi aam dan basa. Contoh garam dalam kehidupan sehari-hari adalah garam dapur atau NaCl, CaCl2, ZnSO4. Asam bereaksi dengan basa membentuk zat netral dan tidak bersifat basa maupun asam. Sebagai contoh asam klorida bereaksi dengan natrium hidroksida akan membentuk garam dapur dan air. Jika dengan penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan garam dapur.
HCl + NaOH→ NaCl + H2O
Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, antara lain
- Asam + basa menghasilkan garam dan air
- Basa + oksida asam menghasilkan garam dan air
- Asam + oksida basa menghasilkan garam dan air
- Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam
- Logam + asam menghasilkan garam + H2
Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan basa penyusunnya.
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa.
Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat.
Beberapa garam diberikan pada tabel berikut ini

0 komentar:
Posting Komentar